adan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Aceh Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menyusun profil pembangunan daerah tahun 2025.
Kegiatan FGD itu berlangsung di Oproom Kantor Bupati di Landing Kecamatan Lhoksukon, Senin, 20 Oktober 2025. Selain para pejabat daerah, panitia juga mengundang unsur akademisi dan tenaga ahli, yakni Dr Muhammad Abrar, SE, MSi, dan Emi Reza, ST, MSi, serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Utara yang berperan dalam validasi data statistik.

Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara Dr A Murtala, MSi, saat membuka kegiatan itu mengatakan FGD itu menjadi langkah strategis Pemkab Aceh Utara dalam menyusun dokumen pembangunan daerah yang komprehensif dan berbasis data. Profil pembangunan daerah nantinya akan menjadi acuan penting dalam perumusan kebijakan, perencanaan, serta evaluasi capaian pembangunan di berbagai sektor.
Kata Murtala, kegiatan itu menjadi tahapan penting dalam memastikan keterpaduan data antar-OPD. “Profil pembangunan daerah tidak hanya berisi data, tetapi menjadi dasar strategis dalam merumuskan arah pembangunan yang lebih terarah, efektif, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Ketua Panitia Pelaksana FGD Ahmad Sobari, SE, menjelaskan bahwa FGD ini menjadi forum kolaboratif untuk menyatukan persepsi, memverifikasi data sektoral, dan memperkuat integrasi informasi pembangunan daerah. “Sinergi seluruh perangkat daerah sangat diperlukan agar Profil Pembangunan Daerah yang dihasilkan benar-benar akurat dan representatif,” kata Sobari, yang juga Kepala Bidang Riset dan Inovasi Bappeda Kabupaten Aceh Utara.
Kepala Bappeda Aceh Utara Drs Adamy, MPd, berharap penyusunan Profil Pembangunan Daerah dapat berjalan tepat waktu dan menghasilkan dokumen yang mampu menggambarkan kondisi riil pembangunan daerah. Dokumen ini diharapkan menjadi referensi utama dalam pengambilan kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh Utara pada masa mendatang.
FGD itu turut dihadiri oleh Asisten I Setdakab Dr Fauzan, SSTP, MPA, Asisten III Setdakab Fauzan, SSos, MAP, Inspektur Kabupaten, dan para Kepala OPD terkai