Profil Aceh Utara

 

 

Profil Aceh Utara

Kabupaten Aceh Utara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Aceh. Secara geografis kabupaten ini terletak di bagian pantai pesisir utara pada 96?47’ (derajat) - 97?31’ (derajat) Bujur Timur dan 04?43’ (derajat) - 05?16’ (derajat) Lintang Utara. Kabupaten yang dijuluki dengan Bumi Malikussaleh ini memiliki wilayah seluas 3.477.92 Km?2; yang memiliki batas - batas sebagai berikut:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Lhokseumawe dan Selat Malaka;
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah;
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaaten Aceh Timur;
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten

Sebagai sebuah daerah tingkat dua, untuk menjalankan roda pemerintahan, kabupaten ini harus melengkapi   berbagai   kelengkapan   struktur   pemerintahan,   baik   dari eksekutif, legeslatif serta yudikatif sehingga mampu melaksanakan berbagai program pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan nasional. Dalam sistem demokrasi, kabupaten yang memiliki penduduk 619.407 jiwa ini, memiliki lembaga legeslatif sebagaimana daerah lain di Indonesia pada umumnya dan di Aceh pada khususnya sebagai wakil rakyat dan menjadi lembaga kontrol serta pengawasan pemerintah dalam menjalankan amanah rakyat.

Kabupaten ini tergolong sebagai kawasan industri terbesar di provinsi ini dan juga tergolong industri terbesar di luar pulau jawa, khususnya dengan dibukanya industri pengolahan gas alam cair PT. Arun LNG di Lhokseumawe pada tahun 1974. Di daerah ini juga terdapat pabrik-pabrik besar lainnya seperti: Pabrik Kertas Kraft Aceh, Pabrik Pupuk AAF (Aceh Asean Fertilizer) dan pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Dalam sektor pertanian, daerah ini mempunyai unggulan reputasi sendiri sebagai penghasil beras yang sangat penting, maka secara keseluruhan Kabupaten Aceh Utara merupakan Daerah Tingkat II yang paling potensial di provinsi dan pendapatan per kapita di atas paras 1,4 juta rupiah tanpa migas atau 6 juta rupiah dengan migas.

Ladang gas dan minyak ditemukan di Lhokseumawe, Ibu Kota Aceh Utara sekitar tahun 1970-an. Kemudian, Aceh pun mulai didatangi para investor luar negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang melimpah. sejak saat itu, gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) yang diolah di kilang PT. Arun Natural Gas Liquefaction (NGL).co, yang berasal dari instalasi Exxon Mobil Oil Indonesia inc. (EMOI) di zona industri Lhokseumawe telah mengubah wilayah ini menjadi kawasan industri petrokimia modern.

Kegiatan ekonomi Kabupaten Aceh Utara didominasi oleh dua sektor, yaitu sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan. Pada sektor pertambangan, sumur-sumur gas yang diolah PT. Exxon Mobil Oil Indonesia tentu menjadi salah satu faktur keunggulan sektor ini. Dengan kontribusi 8,6 trilyun rupiah pada Produk Domestik

 

Regional Bruto (PDRB) tahun 2000, ia menempati peringkat pertama dengan disusul oleh sektor industri sebesar 4,7 trilyun rupiah.

Di bidang agama, penduduk Aceh Utara adalah penduduk beragama islam yang taat beragama. Pada tahun 1994, tercatat 782 orang yang berangkat naik haji.